IEEE
802.8 adalah jaringan serat optic yang juga didefinisikan pada standard IEEE
802.3 hingga IEEE 802.6 dengan memasukkan standard fiber distributed data
interface(FDDI) dan 10 base FL. 10 Base FL adalah Ethernet yang dapat
dijalankan pada kabel serat optik.
A. Pengertian Fiber Optic
Pengertian Fiber Optic
secara umum adalah salah satu jenis kabel yang dibuat dengan teknologi
canggih masa kini, yang mana sebagian besar bahan dasarnya terbuat dari serat
kaca. Setelah memahami apa itu pengertian kabel fiber optik secara umum,
tentu Anda penasaran khan bagaimana definisinya jika dikaitkan menurut
fungsinya sebagai salah satu komponen yang digunakan pada jaringan komputer.
Pengertian Fiber Optic untuk jaringan komputer adalah suatu jenis kabel
yang diperuntukkan sebagai media transmisi terarah (guieded/wireline) guna
kepentingan perpindahan arus data dalam dunia jaringan komputer.
Kabel ini berdiameter lebih
kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena
indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser
mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi fiber optik sangat
tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Perkembangan teknologi fiber
optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20
decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar, maka mampu dalam
mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan
penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian fiber optik sangat cocok
digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi.
Sekitar 20 tahun yang lalu,
kabel fiber optik telah memngambil alih dan mengubah wajah teknologi industri
telepon jarak jauh maupun industri automasi dengan pengontrolan jarak jauh.
Serat optik juga memberikan peranan besar membuat Internet dapat digunakan di
seluruh dunia. Pada tahun 1997 fiber optik menghubungkan seluruh dunia,
Fiber-Optic Link Around the Globe (FLAG) menjadi jaringan kabel terpanjang di
seluruh dunia yang menyediakan infrastruktur untuk generasi internet terbaru.
B. Fungsi Fiber Optic
B. Fungsi Fiber Optic
Setelah mengetahui
pengertian kabel jaringan fiber optik seperti yang telah kami jelaskan di atas,
berikutnya kita akan membahas tentang fungsi kabel jaringan fiber optik
terhadap kehidupan umat manusia modern.
Sebagai kabel yang sarat
akan teknologi canggih, fungsi kabel jaringan fiber optik diantaranya yaitu
untuk kepentingan jaringan biasa seperti LAN (Local Area Network), WAN (Wide
Area Network) atau MAN. Biasanya kabel jaringan fiber optik lebih banyak
ditemukan pada instalasi jaringan tingkat menengah ke atas seperti
perusahaan-perusahaan besar atau instansi pemerintahan yang menuntut adanya
struktur jaringan dengan kemampuan yang benar-benar cepat.
Kabel jaringan fiber optik
juga merupakan salah satu pilihan jika jaringan yang ingin dibangun menuntut
instalasi yang harus bisa meladeni kebutuhan sebuah gedung dengan beberapa
lantai atau bahkan kebutuhan jaringan antar gedung sekalipun. Bahkan kabel
fiber optik telah banyak digunakan pada berbagai sistem komunikasi yang
dibangun di dalam laut guna mengubungkan berbagai kota di berbagai negara.
C. Struktur/Komponen Kabel Fiber Optik
Karakteristik kabel jaringan
fiber optik yakni bagian dalamnya terdiri dari inti yang terbuat dari serta
kaca dengan beberapa lapisan yang memiliki fungsinya sendiri-sendiri. Tak
berbeda jauh dengan kabel jaringan lain seperti kabel UTP atau kabel STP, pada
kabel jaringan fiber optik ini juga terdapat insulator (disebut coating) yang
dirancang dengan beraneka ragam warna.
Untuk lebih jelasnya,
karakteristik kabel jaringan fiber optik dapat dijelaskan dengan menggunakan
gambar sederhana di atas. Dari gambar tersebut dapat dilihat jika kabel fiber
optik terdiri dari :
Inti (Core)
Inti (Core)
Tepat di tengah-tengah kabel
fiber optik terdapat bagian utama dalam struktur kabel fiber optik yakni ‘core‘
alias inti yang terbuat dari serat kaca. Umumnya core ini memiliki diameter
sekitar 2 μm – 50 μm (tergantung dari jenis serat optiknya), dimana ukuran core
ini sendiri berpengaruh besar terhadap kualitas dan kemampuan dari sebuah kabel
fiber optik. Fungsi core pada kabel fiber optik ini adalah sebagai tempat
berlangsungnya perambatan cahaya dari satu ujung ke ujung kabel lainnya,
sehingga proses pengiriman cahaya dapat dilakukan.
Jaket (Cladding)
Jaket (Cladding)
Lapisan yang menyelubungi
core pada kabel fiber optik disebut cladding yang terbuat dari kaca. Indeks
bias yang dihasilkan cladding ini lebih kecil dari core, dimana hubungan indeks
bias antara core dan cladding akan mempengaruhi perambatan cahaya pada core
(mempengaruhi besarnya sudut kritis). Diameter cladding berkisar antara 5 μm –
250 μm serta berfungsi sebagai pelindung core sekaligus menjadi cermin yang
terpancar keluar kembali ke dalam core. Bisa dibilang cladding merupakan bagian
yang punya peran penting karena berkat cladding inilah cahaya dapat merambat
dalam core serat optik.
Mantel (Coating)
Mantel (Coating)
Di bagian luar setelah
cladding, terdapat mantel atau coating yang umumnya terbuat dari bahan plastik.
Adapun fungsi coating pada kabel fiber optik adalah sebagai pelindung mekanis
yang menjagai serat optik dari kerusakan yang dapat terjadi karena lengkungan
kabel atau gangguan luar lainnya seperti kelembaban. Coating ini memiliki warna
yang beragam untuk mempermudah dalam penyusunan urutan core.
Strength Member & Outer Jacket
Strength Member & Outer Jacket
Strength Member (material
penguat) dan Outer Jacket (jaket luar) merupakan lapisan terluar dari sebuah
kabel fiber optik. Fungsi atau kegunaannya tentu saja sebagai pelindung yang
menjaga kabel dari gangguan luar yang bisa menyebabkan kerusakan pada bagian
core.
D. Cara kerja kabel jaringan Fiber Optic
D. Cara kerja kabel jaringan Fiber Optic
1. Cara Pembuatan Kabel Jaringan Fiber Optik
Pembuatan kabel jaringan
fiber optik terbilang sangat rumit, karena dilakukan dengan cara menarik bahan
dasar berupa kaca yang telah dicairkan hingga kental, hingga akhirnya diperoleh
serabut atau serat kaca dengan penampang tertentu.
Proses pembuatan kabel fiber
optik ini disebut modified chemical vapor deposition (MCVD), dimana silikon dan
germanium bereaksi dengan oksigen membentuk SiO2 dan GeO2 yang kemudian menyatu
dan membentuk kaca. Butuh waktu hingga beberapa jam untuk melakukan proses ini,
namun semuanya dilakukan secara otomatis dengan menggunakan alat berteknologi
canggih.
Setelah proses pertama
selesai, kaca yang dihasilkan kemudian dimasukkan kedalam sebuah alat yang
disebut fiber drawing tower, guna dipanaskan hingga mencapai 1900-2200 derajat
celcius hingga akhirnya kaca tersebut meleleh. Berikutnya lelehan tersebut
jatuh melewati laser mikrometer hingga akhirnya membentuk serabut atau serat kaca.
Yang harus dipastikan dalam
proses pembuatan kabel fiber optik ini adalah pengerjaannya yang harus
dilakukan dengan bahan baku (kaca) yang sedang dalam keadaan sangat panas, lalu
diperlukan beberapa perhitungan ketat demi menjaga agar perbandingan relatif
antara bermacam lapisan tidak berubah dalam proses ‘penarikan’.
2. Cara Kabel Fiber Optik Mentransmisikan Data
Kabel jaringan fiber optik
memiliki cara kerja yang sangat berbeda dengan kabel jaringan lainnya seperti
kabel Coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Pasalnya kabel jaringan fiber optik
bukan mentransmisikan sinyal listrik seperti kabel-kabel jaringan lainnya,
melainkan mentransmisikan cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik
menjadi gelombang cahaya. Dengan begitu maka kabel jaringan yang satu ini punya
keunggulan dalam hal mengurangi masalah gangguan gelombang frekuensi bahan
elektrik, sehingga sangat ideal untuk digunakan pada kawasan yang dikelilingi
gelombang frekuensi cukup tinggi.
Prinsip menggunakan
gelombang cahaya pada kabel jaringan fiber optik membuatnya mampu membawa
informasi lebih banyak dan menghantarkannya ke jarak yang jauh dibanding kabel
jaringan lainnya yang masih menggunakan prinsip sinyal listrik. Hal ini dapat
terjadi karena bahan baku yang digunakannya merupakan serat kaca murni yang
dapat terus memancarkan cahaya tak peduli berapa panjang kabel yang ada.
Dalam prosesnya, cara kerja
kabel fiber optik adalah dengan memanfaatkan cermin yang menghasilkan total
internal reflection (refleksi total pada bagian dalam serat kaca). Analogi
sederhana mengenai cara kerja kabel fiber optik dalam mentransmisikan gelombang
cahaya kira-kira seperti ini :
“Jika Anda sedang berada di
sebuah ruangan yang gelap dengan sebuah jendela kaca, kemudian Anda mengarahkan
cahaya senter dengan posisi 90 derajat tegak lurus dengan kaca, maka cahaya
senter akan menembus ke luar ruangan. Namun kondisinya akan berbeda jika cahaya
senter tersebut diarahkan (ke jendela berkaca) dengan sudut yang rendah (hampir
paralel dengan cahaya aslinya), maka kaca tersebut akan berfungsi menjadi
cermin yg akan memantulkan cahaya senter ke dalam ruangan. Seperti itulah yang
terjadi pada serat optik, dimana cahaya berjalan melalui serat kaca pada sudut
yang rendah.”
E. Jenis – jenis kabel jaringan Fiber Optic
Kabel jaringan fiber optik
jenis single mode memiliki inti (core) yang relatif kecil, dengan diameter
sekitar 0.00035 inch atau 9 micron. Jenis kabel fiber optik yang satu ini
menggunakan tranmitter laser semi konduktor yang mengirimkan sinar laser
inframerah dengan panjang gelombang mencapai 1300-1550 nm. Disebut ‘single
mode’ karena penggunaan kabel fiber optik ini hanya memungkinkan terjadinya
satu modus cahaya saja yang dapat tersebar melalui inti pada suatu waktu.
Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis single mode :
Laju Data : Tinggi
Jarak Pengiriman Data : Jauh
Masa Pakai : Sebentar
Sensitifitas Suhu : Substansial
Biaya : Mahal
Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis single mode :
Laju Data : Tinggi
Jarak Pengiriman Data : Jauh
Masa Pakai : Sebentar
Sensitifitas Suhu : Substansial
Biaya : Mahal
2. Multi Mode
Jenis kabel fiber optik yang
satu ini memiliki inti (core) yang lebih besar dibanding milik kabel fiber
optik jenis single mode yakni berdiameter sekitar 0.0025 inch atau 62.5 micron.
Dengan ukuran yang lebih besar, maka penggunaan kabel fiber optik jenis ini
memungkinkan ratusan modus cahaya tersebar melalui serat secara bersamaan.
Kabel fiber optik multi mode ini menggunakan LED (Light Emiting Diode) sebagai
media transmisinya, serta lebih ditujukan untuk kepentingan komersil.
Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis multi mode :
Laju Data : Rendah
Jarak Pengiriman Data : Pendek
Masa Pakai : Lama
Sensitifitas Suhu : Minor
Biaya : Rendah (Murah)
Berikut ini karakteristik kabel jaringan fiber optik jenis multi mode :
Laju Data : Rendah
Jarak Pengiriman Data : Pendek
Masa Pakai : Lama
Sensitifitas Suhu : Minor
Biaya : Rendah (Murah)
F. Tipe Kabel Fiber Optik Menurut Aplikasi Standar
Jika diklasifikasikan menurut aplikasi standar, jenis-jenis kabel fiber optik dibedakan menjadi beberapa tipe. Berikut ini diantaranya :
- Tight Buffer (Indoor/Outdoor)
- Breakout Cable (Indoor/Outdoor)
- Aerial Cable/Self-Supporting
- Hybrid & Composite Cable
- Armored Cable
- Low Smoke Zero Halogen (LSZH)
- Simplex cable
- Zipcord cable
G. Kelebihan dan kekurangan Fiber Optic
Kelebihan Fiber Optik :
- Kabel jaringan fiber optik dapat beroperasi dengan kecepatan yang sangat tinggi dalam membawa informasi atau data, bahkan lebih tinggi dibanding kabel jaringan Coaxial ataupun kabel Twisted Pair. Kecepatan transfer data-nya bahkan dapat mencapai 1000 mbps.
- Bandwith kabel jaringan fiber optik tak perlu diragukan lagi karena mampu membawa paket-paket dengan kapasitas besar (bisa tembus 1 gigabit per detik).
- Kabel jaringan fiber optik dapat mengirim sinyal lebih jauh dibanding kabel jaringan jenis lainnya, bahkan tanpa memerlukan perangkat penguat sinyal seperti repeater atau lainnya. Kalaupun dibutuhkan, penguat sinyal tidak perlu dipasang setiap 5 km seperti kabel-kabel jaringan lainnya, melainkan cukup dipasang setiap 20 km saja.
- Material yang dipakai untuk membuat kabel jaringan fiber optik memiliki keunggulan untuk bisa bertahan pada banyak gangguan seperti kelembaban udara dan cahaya (panas). Dengan begitu maka dapat disimpulkan bahwa kabel fiber optik relatif awet karena tidak gampang rusak.
-Kemampuan kabel jaringan fiber optik yang tahan lama dan tidak gampang rusak membuatnya jadi lebih efisien dibanding kabel jaringan lainnya, karena biaya perawatan pun jadi kian murah.
-Tak berbeda jauh dengan kabel jaringan STP, kabel jaringan fiber optik juga kuat terhadap interferensi elektromagnetik yang berasal dari sekitar kabel.
- Kabel jaringan fiber optik terdiri dari berbagai macam jenis yang dapat menjadi opsi untuk menyesuaikan dengan lokasi instalasinya. Mulai dari instalasi di dalam gedung, di bawah tanah hingga di dalam air, semuanya tersedia dengan kriteria dan karakteristik yang berbeda-beda.
-Karena bukan mengirim sinyal listrik melainkan gelombang cahaya, kabel jaringan fiber optik mampu mengatasi masalah gangguan gelombang frekuensi bahan elektrik. Dengan bagitu maka kabel jaringan jenis ini sangat ideal untuk digunakan pada kawasan yang dikelilingi gelombang frekuensi cukup tinggi.
- Diameter kabel jaringan fiber optik yang relatif kecil dan tipis, ditambah lagi dengan bobotbya yang ringan membuat proses instalasi kabel fiber optik relatif mudah karena bersifat fleksibel.
- Berbeda dengan kabel jaringan lainnya yang berpotensi menyebabkan terjadinya korsleting atau kebakaran, khusus pada kabel fiber optik hal itu tidak akan terjadi karena menggunakan bahan dasar serat kaca yang aman dan tidak mudah terbakar karena: tidak mengalirkan listrik.
- Berbeda dengan kabel jaringan UTP dan STP yang masih menimbulkan kemungkinan terjadnya penyadapan, hal ini tidak berlaku pada kabel jaringan fiber optik karena dapat meneruskan data tanpa ada distorsi atau gangguan.
- Kabel jaringan fiber optic dapat dengan mudah di-upgrade bahkan tanpa perlu mengubah sistem kabel yang ada.
Kekurangan Fiber Optik :
- Harga kabel jaringan fiber optik masih terlalu mahal, terutama jika dibandingkan dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel UTP yang terkenal murah meriah.
- Dalam proses instalasi kabel jaringa fiber optik diperlukan beberapa alat khusus berupa perangkat elektronik yang untuk saat ini memang masih sangat mahal. Alhasil tidak semua orang bisa ataupun mau menggunakan kabel ini sebagai media pendukung dalam instalasi sebuah jaringan komputer.
- Dalam proses pengiriman sinyal, karena harus dilakukan perubahan sinyal listrik ke sinyal optik terlebih dahulu maka kabel jaringan fiber optik menunut adanya sumber cahaya yang kuat untuk melakukan pen-sinyalan seperti alat pembangkit listrik eksternal.
- Jika rusak, perbaikan instalasi kabel jaringan fiber optik yang kompleks memerlukan tenaga yang ahli di bidang ini.
-Kabel jaringan fiber optik ditakutkan bisa menyerap hidrogen sehingga dapat menyebabkan loss data.
- Mengingat kabel jaringan fiber optik menggunakan gelombang cahaya untuk mentransmisikan data, maka kabel jaringan jenis ini tidak dapat diinstal dalam jalur yang berbelok secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus dibuat belokan yang melengkung.
Posting Komentar